Pasar kripto sedang ramai dengan berita tentang Initial Public Offering (IPO) Circle, perusahaan di balik stablecoin USDC. Namun, banyak analis dan investor mempertanyakan apakah acara ini bisa menjadi sinyal jual untuk Bitcoin.
Berdasarkan analisis dan pendapat dari komunitas, ada alasan kuat untuk percaya bahwa IPO Circle bisa menandai puncak jangka pendek untuk Bitcoin dan memicu periode volatilitas tinggi.
Mengapa IPO Circle Memicu Tanda Bahaya di Pasar Aset Kripto
Menurut Ignas, seorang analis terkenal di X dan co-founder Pink Brains, IPO Coinbase pada 14 April 2021 menandai puncak lokal untuk Bitcoin.
Setelah acara tersebut, harga Bitcoin turun sebesar 54% dalam tiga bulan berikutnya. Kemudian, harga Bitcoin pulih dan naik sekitar 130%.

Grafik yang dibagikan oleh Ignas dengan jelas menunjukkan korelasi antara IPO Coinbase dan pembalikan pasar. Bitcoin mencapai puncak mendekati US$65.000 sebelum jatuh.
Data historis ini menimbulkan kekhawatiran bahwa IPO Circle mungkin mengikuti pola serupa.
Selain itu, penelitian dari 10x Research juga menunjukkan bahwa acara besar seperti IPO, peluncuran ETF Bitcoin, dan Bitcoin futures di CME sering dikaitkan dengan puncak pasar yang signifikan.

Acara-acara ini biasanya menarik perhatian dari investor institusional dan ritel. Saat modal mengalir ke pasar, harga melonjak. Namun, setelah puncak tercapai, pengambilan keuntungan dan koreksi harga sering terjadi, menyebabkan penurunan tajam dalam nilai Bitcoin.
Dalam konteks ini, IPO Circle—yang dianggap sebagai tonggak penting dalam industri kripto—bisa menjadi sinyal peringatan lainnya.
“IPO Circle adalah jebakan untuk ritel. Orang Amerika tidak membutuhkan USDC. Mereka sudah memiliki USD. Sedangkan untuk orang asing, mereka sudah memiliki USDT dan lainnya. IPO ini bagus untuk orang dalam tetapi tidak untuk ritel,” komentar investor Bernard Beckett .
Selain IPO Circle, 10x Research menunjukkan beberapa perkembangan terbaru yang bisa berdampak negatif pada harga Bitcoin. Ini termasuk perselisihan publik antara Elon Musk dan Donald Trump, ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan AS, holder jangka panjang yang mencairkan lebih banyak keuntungan, dan rumor yang menyarankan bahwa Cina mungkin memberlakukan larangan kepemilikan Bitcoin.
Meski ada kekhawatiran ini, komunitas kripto di X memiliki pandangan yang beragam. Beberapa percaya ini adalah siklus baru yang ditandai dengan penerimaan aset kripto yang semakin meningkat oleh pemerintah dan institusi keuangan. Oleh karena itu, sejarah mungkin tidak terulang.
Misalnya, beberapa berpendapat bahwa Circle secara fundamental berbeda dari Coinbase karena model bisnis USDC yang stabil. Mereka percaya IPO ini bisa menjadi katalis untuk pertumbuhan jangka panjang.
Di sisi lain, banyak trader melihat IPO ini sebagai “keluar likuiditas”—kesempatan bagi investor besar untuk mencairkan dan mengunci keuntungan setelah lonjakan harga.
Di luar Circle, gelombang IPO menyebar di seluruh industri kripto. Gemini, exchange yang dijalankan oleh kembar Winklevoss, telah diam-diam mengajukan IPO di AS. Sementara itu, rumor beredar bahwa Tether—penerbit stablecoin terbesar di dunia—juga mungkin bersiap untuk go public.