loading…
Direktur SDM PT Pelindo Multi Terminal Edi Priyanto memberikan materi Pelindo Mengajar di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Kamis (12/6/2025). Foto: Ist
Karenanya dengan jumlah hampir 12 miliar ton setiap tahun, pelabuhan menjadi simpul strategis dalam rantai pasok global, pelabuhan pun harus efisien, adaptif, serta ramah lingkungan.
Direktur SDM PT Pelindo Multi Terminal Edi Priyanto menyikapi pentingnya urgensi transformasi logistik dan pelabuhan. Transformasi mulai dari upaya struktur organisasi pascamerger empat BUMN kepelabuhanan di tahun 2021 yang membuat perusahaan mengelola lebih dari 160 unit bisnis di 32 provinsi.
Kemudian, membagi layanan menjadi empat kluster yakni layanan petikemas, nonpetikemas, logistik hinterland, serta marine & equipment. “Bisnis utama pelabuhan bukan lagi hanya soal pengelolaan bongkar muat. Pelabuhan kini dituntut menerapkan teknologi seperti blockchain dan kecerdasan buatan untuk menyederhanakan proses logistik,” ujar Edi pada Pelindo Mengajar di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Kamis (12/6/2025).
Termasuk perdagangan e-commerce yang meningkat, krisis geopolitik, dan isu keberlanjutan membuat pelabuhan tak bisa lagi dijalankan dengan pendekatan konvensional. Karenanya, Pelindo juga menekankan pentingnya implementasi Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.