Dua indikator utama untuk memprediksi datangnya altcoin season—yakni Bitcoin Dominance (BTC.D) dan Altcoin Season Index—masih terus menunjukkan tren negatif sepanjang Juni. Dinamika ini membuat peluang terjadinya reli altcoin makin mengecil.
Di tengah memanasnya ketegangan politik antara AS dan Iran, para investor terpantau mulai menata ulang portofolio altcoin mereka guna memangkas eksposur risiko.
Dominasi Bitcoin Sentuh Level Tertinggi sejak 2021
Pada waktu publikasi, Bitcoin Dominance (BTC.D)—indikator yang mengukur kapitalisasi pasar Bitcoin dibandingkan total kapitalisasi pasar kripto—telah menembus rekor tertinggi 2025. Saat ini BTC.D telah melampaui 65%, level tertinggi sejak Februari 2021.
Data dari TradingView mengungkap BTC.D telah naik selama tujuh kuartal berturut-turut tanpa koreksi triwulanan. Tren ini mencerminkan keyakinan jangka panjang yang kuat pada Bitcoin, baik dari investor ritel maupun institusional.
Analis kripto Rekt Capital bahkan membuat prediksi berani: dominasi Bitcoin bisa melonjak hingga 71% dalam waktu dekat.
- Baca Juga: Indikator Bitcoin Dominance: Apa Definisinya dan Mengapa Penting dalam Trading Crypto?
Bila itu terjadi, maka pasar altcoin kemungkinan akan terkoreksi tajam. Pola serupa sempat terjadi pada Februari 2025, ketika dominasi Bitcoin mencapai puncaknya dan memicu crash masif di berbagai altcoin utama.

“Sekarang Bitcoin Dominance hanya berjarak 5,5% dari angka 71%. Altcoin tidak akan menjadi nol, tetapi mungkin akan bereaksi seperti Februari 2025,” prediksi Rekt Capital.
Pada Februari lalu, kapitalisasi pasar altcoin (TOTAL2) ambruk dari US$1,4 triliun menjadi US$1 triliun. Seumpama proyeksi Rekt Capital terbukti, pasar altcoin bisa tergerus hingga di bawah US$700 miliar.
Nic, Co-founder dari CoinBureau, juga menyebut BTC.D bisa menembus 70%—prediksi yang hampir senada dengan Rekt Capital. Hal serupa juga disampaikan oleh Raoul Pal, Pendiri & CEO RealVision. Ia yakin altcoin akan mengalami penurunan yang lebih dalam dibandingkan Bitcoin saat terjadi koreksi.
Lonjakan dominasi ini terjadi seiring meningkatnya tensi geopolitik antara AS dan Iran. Serangan udara dan ancaman pengerahan militer berskala besar oleh Presiden Trump memicu volatilitas pasar yang tak terduga.
Walaupun para pelaku industri kripto masih menyimpan optimisme, sentimen tersebut nampaknya tidak berlaku bagi altcoin.
Altcoin Season Index Sentuh Dasar
Per 23 Juni, Altcoin Season Index turun drastis ke angka 12—level terendah dalam dua tahun terakhir. Indeks ini bertugas mengukur kinerja altcoin dibandingkan dengan Bitcoin dalam 90 hari terakhir. Skor 75 ke atas biasanya menandakan datangnya altcoin season. Dan angka saat ini jauh dari ambang batas tersebut.
“Ini adalah posisi terjauh dari altcoin season dalam hampir satu tahun terakhir—jika Anda percaya pada ‘Altcoin Season Index’,” ujar Nic.

Namun, analis kripto kenamaan Michaël van de Poppe menyoroti pola menarik. Dalam beberapa tahun terakhir, Altcoin Season Index cenderung menyentuh dasar alias titik terendah pada bulan Juni atau Juli.
Fenomena ini mengisyaratkan adanya pola musiman. Investor biasanya memindahkan modal ke Bitcoin di awal musim panas, kemudian berputar kembali ke altcoin pada bulan Juli atau Agustus.
Analis lain, 0xNobler, juga meyakini bahwa altcoin season biasanya dimulai pada musim panas. Prediksi ini sejalan dengan proyeksi sebelumnya bahwa dominasi Bitcoin masih bisa naik ke level 71% sebelum mengalami koreksi.
- Baca Juga: Apa Itu Bitcoin? Panduan & Sejarah Aset Kripto Pertama
Oleh karena itu, para analis menyarankan holder altcoin untuk tetap bersabar, meski tensi geopolitik global terus memunculkan kejutan.
Namun, laporan terbaru dari BeInCrypto menyoroti beberapa alasan mengapa musim dingin altcoin atau altcoin winter bisa jadi bakal bertahan lebih lama. Dan sekalipun altcoin season benar-benar datang, belum tentu semua proyek di pasar saat ini akan ikut menikmati momentum tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang Bitcoin Dominance yang cetak rekor serta efeknya ke prospek datangnya altcoin season? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!