loading…
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. FOTO/Euronews
“Dunia sudah menanggung beban perang dagang dengan penurunan pertumbuhan global 0,5%. Kini, gejolak di Timur Tengah menambah ketidakpastian yang buruk bagi bisnis,” ujar Georgieva, seperti dikutip dari Africanews, Kamis (19/6).
Baca Juga: Iran Tembakkan Rudal Sejjil ke Israel: Gerbang Neraka Akan Terbuka untuk Zionis!
Ancaman ini datang bersamaan dengan meningkatnya proteksionisme di bawah pemerintahan Donald Trump di AS. Sejak kembali berkuasa, Trump memberlakukan tarif impor terhadap Meksiko, Kanada, dan terutama China, dengan beberapa komoditas menghadapi tarif lebih dari 100%.
Pada 2 April lalu, AS bahkan mengenakan tarif 50% untuk baja dan aluminium dari Uni Eropa (UE), 25% untuk mobil, dan 10% untuk semua ekspor UE. Meski ada gencatan senjata 90 hari hingga 9 Juli negosiasi belum membuahkan hasil.
Georgieva mengakui ekonomi global tahan terhadap guncangan, namun pihaknya menekankan, ketidakpastian kini menjadi “normal baru”. “Dunia kini lebih rentan. Negara-negara harus memperkuat ketahanan dengan reformasi struktural,” tegas dia.
Baca Juga: Restoran Bangkrut Massal di Singapura, Tutup 307 Outlet per Bulan