Exchange-traded fund (ETF) Bitcoin mengalami permintaan yang kuat kemarin, dengan total arus bersih melebihi US$350 juta. Ini terjadi setelah BTC breakout melewati level resistance US$105.000 untuk ditutup di atas harga US$110.000.
Dengan tekanan bullish yang semakin kuat, koin terkemuka ini siap melanjutkan reli-nya, semakin memicu permintaan untuk produk ETF.
ETF BTC Alami Arus Masuk US$386 Juta saat Kepercayaan Investor Kembali
Pada hari Senin, ETF Bitcoin spot mencatat arus bersih sebesar US$386,27 juta. Arus modal ini menandai perubahan signifikan dalam sentimen pasar setelah penurunan minggu lalu.
Arus masuk ini membalikkan tren arus keluar bersih minggu sebelumnya, karena kinerja BTC yang lesu dan menurunnya kepercayaan investor telah menurunkan permintaan. Lonjakan ini terjadi setelah BTC breakout di atas level resistance US$105.000, dengan aset ditutup pada US$110.263 selama sesi perdagangan kemarin.
Akibatnya, optimisme baru menyebar di seluruh pasar, mendorong peningkatan aktivitas dalam perdagangan ETF juga. Pada hari Senin, dana FBTC yang terdaftar di CBOE milik Fidelity memimpin, mencatat arus bersih satu hari terbesar di antara semua penerbit ETF BTC AS.
BTC Futures dan Options Tunjukkan Sinyal Bullish saat Harga Bertahan di Atas US$109.000
BTC diperdagangkan pada US$110.227 saat publikasi, naik 4% selama hari terakhir. Funding rate koin ini telah kembali ke wilayah positif di pasar derivatif, menandakan pergeseran menuju posisi pasar bullish. Saat ini berada di 0,0017%.
Funding rate adalah pembayaran berkala yang dipertukarkan antara trader dalam kontrak futures perpetual untuk menjaga harga tetap selaras dengan pasar spot.
Ketika nilainya positif, ini menunjukkan sentimen bullish dan permintaan yang lebih tinggi untuk posisi long. Ini berarti bahwa trader yang memegang posisi long BTC membayar mereka yang memegang posisi short, tren yang dapat mendorong nilai koin naik dalam jangka pendek.
Selain itu, trader membeli opsi call BTC hari ini, menandakan sentimen bullish yang meningkat pada harga aset di masa depan.
Oleh karena itu, kombinasi arus masuk institusional, momentum harga yang meningkat, dan kembalinya sentimen positif dalam derivatif menunjukkan bahwa pasar mungkin memasuki fase akumulasi baru.
