loading…
Haidar Alwi Institute meminta Indonesia mengubah cara diplomasi dan meniru Turki dalam membangun kerja sama luar negeri. Foto/SindoNews
Haidar menganalogikan Indonesia sebagai toko kelontong flobal yang masih berkutat di zona nyaman. Dia contohkan suatu negeri zamrud yang mempunyai berlian sebesar kepalan tangan, namun menjualnya ke tetangga seharga batu kali.
Kemudian, kata dia, tetangga tersebut mengolahnya menjadi kalung mewah dan menjualnya kembali dengan harga 1.000 kali lipat.
Baca juga: Indonesia-Turki, Prabowo: Hubungan Batin di Antara Kita Cukup Dalam
“Welcome to Indonesia. Negeri yang dianugerahi kekayaan alam melimpah ini masih setia pada peran lamanya: eksportir bahan mentah kelas kakap, sambil memborong produk jadi dari negara lain dengan bangga,” kata Haidar, Kamis (29/5).
Haidar menuturkan, negara-negara mitra dagang dengan senang hati memainkan peran mereka, seperti China yang dijuluki si pembeli yang baik hati. China sahabat karib Indonesia yang selalu siap menampung batubara dan nikel mentah Indonesia.