Jatuh tempo opsi kripto minggu ini menimbulkan kekhawatiran atas nilai nosional sebesar US$3,5 miliar. Volume tinggi dari opsi yang akan jatuh tempo ini diperkirakan akan menciptakan volatilitas jangka pendek di pasar.
Opsi yang akan jatuh tempo ini bertepatan dengan meningkatnya ketidakpastian global di tengah ketegangan geopolitik, jadi trader dan investor harus bersiap untuk dampaknya.
Pasar Kripto Akan Melihat US$3,5 Miliar Opsi Bitcoin, Ethereum Kedaluwarsa
Dengan lebih dari US$3,5 miliar opsi Bitcoin dan Ethereum yang jatuh tempo hari ini, data di Deribit menunjukkan kontrak BTC menyumbang sebagian besar dari jumlah tersebut. Hari ini, 27.959 kontrak opsi Bitcoin akan jatuh tempo, mengakibatkan hingga US$2,9 miliar dalam nilai nosional terbuang sia-sia.
Tingkat rasa sakit maksimum adalah US$106.500, sedikit di atas harga Bitcoin saat ini. Trader opsi akan mengalami kerugian terbesar pada level ini.
Sementara itu, kontrak Bitcoin yang akan jatuh tempo ini memiliki rasio put-to-call sebesar 0,91, menyoroti dominasi opsi Call (pembelian) daripada Put (penjualan). Ini berarti trader lebih cenderung optimistis daripada pesimistis.
Pada saat yang sama, 246.849 kontrak Ethereum akan jatuh tempo hari ini, menyumbang US$617,6 juta dalam nilai nosional.
Menurut data di Deribit, opsi yang akan jatuh tempo ini memiliki rasio put-to-call sebesar 1,14. Tingkat rasa sakit maksimum atau harga strike adalah US$2.650. Perlu dicatat, rasio put-to-call Ethereum di atas 1, menunjukkan dominasi opsi Put (penjualan) daripada Call (pembelian).
Distribusi opsi put dan call Ethereum menunjukkan kecenderungan pasar untuk melindungi terhadap penurunan harga ETH, berdasarkan rasio put-call yang lebih tinggi sebesar 1,14.
Pada waktu publikasi, Bitcoin diperdagangkan seharga US$104.342, jauh di bawah harga strike-nya sebesar US$106.500. Demikian pula, Ethereum juga diperdagangkan di bawah tingkat rasa sakit maksimumnya sebesar US$2.650. ETH diperdagangkan seharga US$2.515 pada saat publikasi.
Menurut teori Max Pain dalam perdagangan opsi kripto, saat opsi mendekati jatuh tempo, harga aset dasar cenderung bergerak menuju harga strike. Di sini, jumlah opsi terbesar (call dan put) akan berakhir tanpa nilai, menyebabkan kerugian finansial maksimum (atau “rasa sakit”) bagi pemegang opsi.
Teori ini bergantung pada asumsi bahwa market maker atau pemain institusional besar (smart money), sering berada di sisi lain dari perdagangan opsi, dapat mempengaruhi harga aset dasar melalui aktivitas perdagangan atau lindung nilai. Tindakan mereka mendorong harga menuju titik rasa sakit maksimum.
Hal ini terjadi karena market maker mendapatkan keuntungan ketika opsi berakhir tanpa nilai, karena mereka mengumpulkan premi tanpa harus membayar.
Arus Naik Ethereum Kuat Menjelang Expiry
Analis di Greeks.live menyoroti dominasi bearish, terlihat dari banyaknya trader yang beralih membeli put untuk perlindungan. Deribit mencatat bahwa aliran kenaikan ETH menuju jatuh tempo.
“Aliran kenaikan ETH kuat menuju jatuh tempo. Apakah trader akan terus mengejarnya setelah Jumat, atau apakah ini saatnya untuk mendingin?” Deribit mengajukan pertanyaan.
Ini bertentangan dengan titik rasa sakit maksimum Ethereum, menunjukkan potensi volatilitas mengingat bahwa jatuh tempo opsi sering memicu pergerakan harga saat trader menyesuaikan posisi. Hal ini terutama berlaku ketika aliran menentang ekspektasi rasa sakit maksimum.
“Kelompok ini tampaknya terpecah dalam arah pasar, dengan bearish mendominasi percakapan karena banyak trader telah beralih ke pembelian put untuk perlindungan,” tulis analis di Greeks.live, menyoroti sentimen pasar.
Analis di Greeks.live mencoba menjelaskan strategi perlindungan Put, yang ditampilkan di antara trader yang melakukan lindung nilai untuk risiko penurunan.
Menurut para analis, trader membeli put spread dan put protektif, menempatkan diri mereka secara strategis setelah berbulan-bulan sentimen bullish.
Lingkungan volatilitas tinggi menciptakan peluang menarik untuk perlindungan put, dengan trader mengantisipasi peristiwa dua deviasi standar dan pergerakan harga signifikan dari katalis berita yang tidak terduga,” tambah mereka.
Katalis dalam hal ini termasuk kesepakatan perdagangan AS-Cina, indikator ekonomi terbaru seperti data inflasi CPI AS, dan perkembangan dalam perang Israel-Iran.
Menurut JPMorgan, eskalasi di Timur Tengah dapat menggagalkan dorongan Fed menuju target inflasi 2%.
