loading…
Angela Gilsha membagikan pengalaman dramatis dan mencekam saat dirinya berkunjung ke kawasan tambang nikel di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya. Foto/Instagram Angela Gilsha
Angela memulai ceritanya dengan penuh kekaguman terhadap keindahan alam Raja Ampat yang luar biasa memesona. Ia menyebut Pulau Kawe sebagai surga yang terasa seperti dunia fantasi, dengan pasir putih bersih, terumbu karang berwarna neon yang bersinar terang, dan ikan-ikan yang berenang bebas dengan warna-warna cerah yang membuat laut seolah hidup.
“Tadi kita ke sebuah pulau. Lalu pulau itu benar-benar indah banget. Rasanya kayak unreal ada di situ. Pasir putih, koralnya warna neon, warna-warni,” kata Angela dikutip dari Instagram @greenpeaceid, Rabu (11/6/2025).
“Semua ikan warna-warni ada di situ, lagi makan makanan yang ada di koral. Pokoknya benar-benar rame banget itu lautan sama ikan warna-warni. Cantik banget,” sambungnya.
Baca Juga: Angela Gilsha Suarakan Tagar #SaveRajaAmpat, Soroti Dampak Tambang Nikel yang Lukai Alam Papua

Foto/Instagram @greenpeaceid
Namun, momen penuh kedamaian itu berubah drastis ketika ia melanjutkan perjalanan ke pulau lain yang berlokasi tak jauh dari sana. Di lokasi tersebut, Angela menyaksikan secara langsung kondisi yang membuat hatinya miris. Di mana atas pulau terlihat sudah rusak, terkikis akibat aktivitas tambang nikel, tanah terlihat terkelupas, dan alat-alat berat tampak mendominasi pemandangan.
Pantai yang semula berpasir putih kini berubah warna menjadi cokelat, dan air laut pun menjadi keruh akibat limpasan sedimen dari hujan deras malam sebelumnya yang mengalir langsung ke laut. Kondisi ini merusak ekosistem terumbu karang dan menyebabkan ikan-ikan menghindar dari area tersebut.