loading…
Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat tak ingin sejarah itu ditulis ulang hanya merujuk pada pihak-pihak tertentu saja. Foto/Felldy Utama
Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat tak ingin sejarah itu ditulis ulang hanya merujuk pada pihak-pihak tertentu saja. “Penulisan sejarah itu tolong benar-benar sesuai dengan fakta sejarah bukan ‘his story’, bukan story mereka yang menang, tapi betul-betul story cerita perjuangan bangsa kita ini,” kata Djarotseusai Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni yang digelar di Halaman Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (1/6/2025).
Tak kalah pentingnya, PDIP menilai bahwa tak boleh ada peristiwa sejarah yang ditutup-tutupi. Sehingga, pelaksanaan penulisan sejarah ulang harus benar-benar dilakukan secara terbuka.
Baca Juga: Fadli Zon Sebut 113 Sejarawan Dilibatkan dalam Penulisan Ulang Sejarah Nasional
“Janganlah sejarah itu disimpang-simpangkan. Maka kita harus benar benar ketika ada penulisan sejarah itu harus dilakukan dengan terbuka,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Djarot pun menyinggung bagaimana fakta sejarah tentang kelahiran dan wafatnya Presiden pertama RI sekaligus proklamator Bangsa, Soekarno. Diketahui, Bung Karno lahir pada 6 Juni 1901, kemudian wafat 21 Juni 1970.
“Saya selalu sampaikan bahwa Bung Karno dilahirkan di Surabaya. Karena masih banyak yang sering menyebutkan bahwa Bung Karno lahir di Blitar, bukan. Bung Karno lahir di Surabaya tanggal 6 Juni,” tuturnya.