loading…
Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan hasil investigasi yang telah dilakukan terkait insiden ledakan amunisi kedaluwarsa yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut. Foto/Felldy Utama
“Jadi, tim investigasi mendapatkan beberapa hal yang berkaitan dengan dua hal pokok. Pertama, mengapa ledakan bisa terjadi. Yang kedua, mengapa bisa ada korban masyarakat sipil,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).
Baca juga: Kronologis Ledakan Pemusnahan Amunisi yang Tewaskan 13 Orang di Garut
Berkaitan dengan kenapa ledakan bisa terjadi, kata dia, hasil investigasi menunjukkan bahwa detonator yang akan dimusnahkan atau akan dihancurkan itu adalah detonator dalam kondisi expired atau kondisi afkir.
Sehingga kondisi detonator tersebut ada ketidakstabilan dari konstruksi.
“Dan perlakuannya itu memerlukan perlakuan yang hati-hati. Perlu dilakukan oleh tenaga profesional. Poin pertama ini berkaitan dengan kenapa ledakan bisa terjadi,” ujarnya.